Pasuruan, potretlensa.com - Manager yang merangkap Bendahara koperasi peternakan sapi perah (KPSP) diduga alergi terhadap wartawan,hal ini karena lantaran sudah untuk kesekian kalinya beberapa awak media menyambangi kantor KPSP Setia Kawan di desa wonosari, Kecamatan Tutur kabupaten pasuruan.
Bahwa sebelumnya telah di jelaskan maksud dan tujuan kepada petugas keamanan maupun kepada staf bagian kasir, itikad dan tujuan di lakukan dalam rangka konfirmasi terkait kenaikan harga susu yang saat ini lagi bersaing dengan harga tengkulak.
Dengan kejadian tersebut, Andre dari media harnasnews.com menunjukan ekspresi kesal dan kecewa, dirinya beranggapan bahwa haknya sebagai sosial kontrol masyarakat untuk mendapatkan informasi merasa di halangi.
”Saya sudah tanya untuk konfirmasi harga susu di peternak itu diarahkan ke manajer H Farhan," jelasnya.
Lanjutnya, kalau saya temui seperti ini tampak manager yang merangkap bendahara KPSP setia kawan telah kangkangi undang undang keterbukaan informasi publik (KIP) no 14 tahun 2008 disitu dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan informasi, (14/6/2023).
"koperasi milik BUMD seyogyanya bisa transparan, terbuka, dan merespon adanya informasi atau aduan dari masyarakat," urainya.
Ia menambahkan, bahwa di dalam ruangan H Farhan sedang ada tamu, jadi kita menunggu di depan ruangannya. setelah tamu keluar malah ikut pergi juga, di hubungi via whatsapp di abaikan.
"Diduga tidak bersinerginya manager yang merangkap bendahara H Farhan kepada wartawan menunjukkan jelas kalau pihak tersebut tidak mau bermitra dengan wartawan, Padahal menurutnya upayanya selaku sosial kontrol sudah maksimal telah mengikuti aturan pihak koperasi," pungkasnya.(*red)