Pasuruan, potretlensa.com - Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, mulai menjajaki potensi susu organik di bulan maret 2021.
Percobaan ini dilakukan karena susu organik dianggap potensi besar untuk dikembangkan, karena produk masih terbatas dan permintaan terus meningkat.
Susu organik (organic milk) adalah susu yang dihasilkan dari sapi yang tidak diberi obat antibiotik serta bebas dari hormon reproduksi dan pertumbuhan.
Makanan utama sapi penghasil susu organik berasal dari bahan alami yang bebas dari pupuk kimiawi, pestisida, maupun biji-bijian GMO.
Pupuk memakai dari pupuk organik seperti pupuk kandang dan konsentrat yang tidak mengandung kimia, serta sapi dilepas bebas tanpa tali.
Diketahui, program susu organik Pelaksanaannya dikerjakan secara konsorsium oleh
KPSP Setia Kawan bekerjasama dengan perusahaan Arla dairy cooperative of Denmark, Indolakto, Bina Swadaya Jkt, Seges of Denmark, serta didukung oleh Pemerintah RI dan Denmark.
Ketua KPSP 1 H.Sulis mengatakan, Untuk progam susu organik pihaknya tetap dengan komitmennya untuk melanjutkan meski dari segi harga lebih mahal dibanding susu konvensional, rabu (21/06/2023).
"Program harus dilanjut, ini komitmen kpsp bersama kawan-kawan konsursium," katanya.
Ia menyebut, saat ini KPSP sudah berhasil bisa memproduksi 300 an liter/perhari susu organik.
"Tadi kami rapat koordinasi pemantapan produksi susu organik di KPSP, juga hadir Mr. Kyhl dari Seges Denmark, dan memiliki agenda 3 hari (19-21) kunjungan lapangan di semua kandang peternak organik di Nongkojajar," pungkasnya.(*red)