Pasuruan, potretlensa.com - Setelah penyakit mulut dan kuku (PMK), kali ini peternak sapi di Kecamatan Tutur di resahkan datangnya wabah penyakit kulit LSD atau yang lebih di kenal peternak setempat dengan sebutan penyakit lato-lato.
Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi/kerbau merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang utamanya menyerang hewan sapi. Penyakit ini dicirikan dengan adanya benjolan pada kulit sapi.
Salah satu peternak sapi, Lasimun mengatakan, sapinya juga ikut terjangkit penyakit tersebut dan hasil perahnya menurun, yang biasanya bisa mendapatkan 30 liter tapi sekarang paling banyak 8 liter susu.
"Hasil produksi susu nya menurun drastis disebabkan sapi yang menurun nafsu makannya," kata Lasimun yang juga salah satu ketua kelompok peternak.
Menurutnya, kasus ini hampir merata di sejumlah sapi milik peternak di kecamatan tersebut, ada yang badan sapi panas hingga turun beratnya. Ia berharap segera ada penanganan cepat dari dinas terkait.
Sementara itu, ketua KPSP Setia Kawan nongkojajar Sulistianto menjelaskan, sudah dilakukan langkah-langkah yang oleh pihak koperasi setia kawan, dengan memberikan vaksin dan desinfektan ke peternak untuk disemprot ke badan sapi dan kandang.
Ia menyebut, dengan meyeterilkan kandang dengan cairan tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit, karena penyebaran juga bisa melalui lalat.
"Untuk peternak yang sapinya sudah terjangkit penyakit tersebut, di harap jangan keburu dijual apalagi dijual ke pasar. Biar ditangani dulu oleh pihak medis KPSP dan dinas peternakan kabupaten pasuruan dan juga provinsi agar penyakit tidak tambah menyebar," ujar ketua Sulistianto didampingi sekretaris Kumanan.
Dikonfimasi via seluler, kepala dinas peternakan kabupaten pasuruan Ainur Alfia menyampaikan, " pihaknya akan turun langsung ke lokasi tersebut.
"Hari ini, staf kami akan turun ke lokasi langsung," singkatnya.
Jurnalis : Upin/Ipin.