Potretlensa.com - Malang Peduli terhadap monumen, beberapa komunitas sosial yang digagas salah satu Komunitas Peduli Ngantang (KPN) bergotong royong membersihkan, di sekitar area keberadaan patung perwujudan Lettu Anumerta Soediarto. Rumput liar yang tumbuh di sekitar lokasi di ‘babat’ habis, penampakan sekitar monumen berubah 180⁰ dari sebelumnya. Jumat(19/01/2024).
“Yang dilakukan beberapa komunitas sosial Ngantang yang turut serta pembersihan
diantaranya, Orari, Rapi, KPN, PPPKRI Bela Negara beserta Muspika, bergerak secara sukarela. Ini kepedulian kami selaku warga Ngantang. Kita bergerak karena ini adalah ikon Ngantang, pahlawan Ngantang, sejarah Ngantang,” kata syful Wadiin, warga Ngantang.
Sementara itu, Sumiadi yang juga warga Ngantang, menuturkan pembersihan dan pemotongan rumput yang dilakukan. Aksi gotong royong itu terfokus pada sekitar area monumen, tepatnya area di dalam pagar.
“Kita mengutamakan yang ada di dalam pagar. Pembersihan dilakukan di sekitar relief, jalan menuju monumen, sekitar monumen, sekitar pagar,” kata Sumiadi
Tepat di bawah monumen termuat tulisan “Yang bernafas hari ini adalah penerusmu untuk menggenggam amanat perjuangan. Masa depan adalah harapan yang terwujud dalam semangat dan harumnya bunga kemerdekaan.
Di sekitar bagian bawah monumen, tergambar relief pertempuran yang terjadi di era agresi militer Belanda tahun 1947. Pertempuran itu melibatkan warga Pujon, Ngantang, Kasembon dan Kandangan yang terjadi di Mendalan.
Menanggapi kepedulian komunitas sosial Ngantang terhadap monumen bersejarah, perwakilan Muspika Sertu Imtihadi yang diwakili dari Koramil 0818/04 Batu Malang juga sebagai Babinsa Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang mengapresiasi, "niat tekad dan itikad komunitas setempat. ia berpesan agar generasi muda di Malang umumnya dan Ngantang khususnya tidak melupakan sejarah karena ini bagian dari bela negara termasuk pembersihan monumen Mendalan tersebut.
Jurnalis : Teddy.