Banyuwangi, Potretlensa.com - Ada pemandangan unik yang menarik perhatian di balik lonjakan penumpang di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, selama arus balik mudik tahun 2024.
Di sudut dermaga, Penumpang kapal disuguhi atraksi berani dari sejumlah anak logam.
Mereka melompat dari atas kapal dan ada yang dari tempat untuk mengikat tali kapal (bolder), lalu menyelam untuk berburu uang yang dilempar penumpang. Aksi berani ini dikenal sebagai aktivitas anak logam.
Atraksi anak logam ini menjadi tradisi lama di jalur penyeberangan ketapang-gilimanuk. Sempat ditertibkan oleh petugas, namun atraksi berani berbahaya ini kembali muncul.
Dalam aksinya, sejumlah anak-anak dan remaja bertahap lompat ke laut samping kapal, sembari berteriak “lempar” dan "sawer" Teriakan ini sebagai kode ke penumpang agar rela melemparkan uang.
Aksi ini menjadi hiburan sejenak para penumpang. Mereka ramai-ramai melemparkan uang koin dan pecahan kertas. Begitu uang dilempar, anak-anak logam ini langsung berebut menyelam. Meski tanpa alat penyelam, mereka tampak punya skill cukup baik dalam berenang. Memburu uang yang masuk ke air laut.
"Senang lihat gaya mereka menyelam ambil uang di dukung air laut yang bersih, mereka punya nyali untuk melompat dan lama dilaut nunggu kapal berangkat," kata Sony, salah satu penumpang kapal asal surabaya, Senin (22/4/2024) pagi.
Aksi anak logam ini sudah lama menjadi pemandangan menarik penumpang kapal. Namun, Wisatawan asal Surabaya ini tak menyangka atraksi itu sangat berani. Yang paling memikat ketika anak logam terjun dari kapal dengan bergaya, lalu menyelam.
Tak sedikit, penumpang rela melempar uang koin atau uang kertas ke laut untuk diberikan ke anak-anak logam.
Budi, salah satu penjual asongan kopi mengatakan, atraksi anak logam ini makin ramai ketika musim liburan. Sebab, mereka tidak masuk sekolah. Sehingga, mengisi waktu luang dengan berburu koin.
"Aksi ini dilakukan mulai pagi hingga sore hari. Mereka hanya beraksi ketika kapal akan berangkat. Setelah jalan, anak-anak logam ini menunggu di dermaga untuk kapal lainnya," ujarnya.
Jurnalis:Guf