Surabaya, Potretlensa.com - Operasi Ketupat Semeru 2024 resmi berakhir pada Selasa 16 April 2024 pukul 24:00 atau 00:00 dinihari. Operasi selama 13 hari itu yang dimulai 4 April-16 April 2024 tersebut berjalan aman, tertib, dan lancar.
Kapolda Jatim, Irjenpol Imam Sugianto mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya khususnya kepada masyarakat Jawa Timur, TNI-Polri, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder terkait dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Semeru 2024.
"Khususnya atas dedikasi, kontribusi, kolaborasi, dan kerjasama serta perhatian yang telah diberikan dala mengamankan dan menyukseskan PAM Lebaran 2024 yang alhamdulillah berjalan aman, lancar, dan tertib. Serta kita lihat masyarakat Jatim khususnya maupun dari luar Jatim dalam rangka liburan lebaran itu bisa berlangsung dengan nyaman, aman, dan lancar," kata Irjenpol Iman dalam Press Release Ops Ketupat Semeru 2024, Rabu 17 April 2024.
Operasi Ketupat Semeru 2024 merupakan operasi kemanusiaan terpusat dengan mengedepankan fungsi lalu lintas dan samapta. Dengan kekuatan 16.385 personel, 1.460 personel dari Satgas Polda dan satgas wilayah 7.757 personel.
"Tujuan operasi adalah menjamin rasa aman masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan lebaran di 2024, idul fitri 1445 H. Kemudian terwujudnya arus mudik dan balik lancar, dengan target sasaran terwujudnya kamseltibcarlantas yang kondusif, dan yang ketiga menurunya jumlah pelanggaran laka lantas serta vatalitas korban laka lantas," bebernya.
Kapolda menuturkan bahwa Ops Ketupat Semeru 2024 bisa dikatakan berhasil karena berlangsung tertib dan lancar. Selama operasi tidak ada kemacetan yang parah, jikapun ada tetap mengalir.
"Kalau kita lihat itu khususnya di daerah Jombang Mengkreng yang sedikit macet, untuk tol relatif kondusif, lengang tidak ada kemacetan," ujarnya.
Terkait prediksi Juga kemarin di Pelabuhan Ketapang ada penumpukan pemudik pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, tapi sampai Senin 15 April 2024 kemarin alhamdulillah semua terkelola dengan baik.
"Tidak ada penumpukan kemacetan menuju pelabuhan masuk ke dalam kapal penyeberangan menuju Bali. Dan selanjutnya tidak ada gangguan kamtibmas yang meresahkan," tutur Kapolda.
Selama Operasi Ketupat Semeru 2024, jenis gangguan kamtibmas atau kejahatan turun 28,79 persen. Dimana pada 2023 terjadi 1.900 kasus, dan pada tahun 2024 terjadi 1.353 kasus. Untuk pelanggaran di 2023 ada 92 kasus, 2024 ada 52 kasus, presentase turun 41,3 persen.
"Untuk gangguan ketertiban umum 2023 ada 47 kasus, 2024 ada 47 kasus. Bencana alam 2023 ada 8 kasus, 2024 ada 6 kasus, turun 25 persen. Terakhir kejadian laka lantas di 2023 ada 1.055 kasus, alhamdulillah di 2024 terjadi 604 kasus. Turun ke angka 43 persen. Untuk kasus menonjol bisa kita kategorikan hampir tidak ada," ungkapnya.
"Ada kejadian-kejadian gangguan kamtibmas memang beberapa wilayah seperti di Bangkalan, Sampang sudah langsung ditangani dengan baik. Termasuk ada ledakan mercon terjadi di Bondowoso korban 2 orang tapi tidak meninggal dunia. Untuk motifnya kelalaian," pungkasnya.
Pewarta : Guf