Probolinggo, Potretlensa.com - Tim Satgas Pangan Polri bersama Kementerian Pertanian melakukan pemantauan dan pengawasan stok dan kemitraan penggilingan beras di Probolinggo, Jawa Timur.
Anggota Satgas Pangan Polri sekaligus Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Kombes Irfan Rifai mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan harga gabah dan beras.
"Urgensi kegiatan ini adalah untuk menjaga keseimbangan harga beras dari hulu sampai hilir sesuai perintah presiden, kita harus menjaga stabilitas gabah dan beras baik di tingkat petani, penggilingan hingga di tingkat masyarakat," kata Irfan pada Rabu (29/5/2024).
Menurutnya, Tim Satgas Pangan terjun ke Probolinggo pada 28 Mei 2024. Mereka setidaknya mendatangi tiga mitra Bulog di Probolinggo.
"Ada tiga penggilingan beras yang kita awasi yaitu UD Putra Gunung di Karang Dampit, UD Tunggal Putra di Rowojati Tengah, dan UD AKAS di Kanigaran,” ujarnya.
Hasil temuan Satgas Pangan Polri di UD Putra Gunung, yaitu bahwa saat ini panen di Kabupaten Probolinggo tinggal 10 persen. Kemudian, harga beli gabah kering panen yang berasal dari petani sekitar Rp 7.300/kg.
Sedangkan harga gabah yang berasal dari Sragen sekitar Rp 7.400/kg. Pada tahun ini, beras yang harus dikirimkan dari UD Putra Gunung ke Bulog sebanyak 850 ton beras medium dan stok beras saat ini sebanyak 1.000 ton.
Produksi beras sebayak 500 ton per bulan, dan pembelian gabah, pembelian beras pecah kulit dengan harga Rp 10.650/kg berasal dari Lamongan,” tambahnya. Kemudian, Irfan mengatakan di UD Tunggal Putra ditemukan harga pembelian gabah lokal GKP Rp 7.200/kg dan harga jual beras medium ke Bulog sebesar Rp 11.000/kg.
Selain itu, kapasitas giling mencapai 10 ton per hari. "Sampai saat ini sudah dikirim ke Bulog sebanyak 300 ton dan stok gabah saat ini 500 ton,” jelas Irfan.
Selanjutnya, Irfan mengatakan kapasitas gudang penggilingan di UD AKAS mencapai 500 ton. Kemudian, sampai saat ini sebanyak 400 ton beras medium sudah dikirimkan ke Bulog. Menurut Irfan, suplier beras pecah kulit dari Lamongan, Gresik, dan Kediri.
"Kapasitas mesin 5 ton/jam dan rata-rata penggilingan itu sebanyak 20 ton/hari,” ucap Irfan. (*red)