Pasuruan, Potretlensa.com - Desakan publik agar Pemerintah Desa Gerbo tidak tebang pilih dalam mengusut kabar tak enak yang beredar, kali ini isu penyimpangan anggaran yang dilakukan pokmas Dusun Kejoren menjual sapi hibah pemerintah belum ditindaklanjuti.
Ramai dibicarakan, Pemdes Gerbo tidak berani memanggil untuk mengklarifikasi pokmas tersebut, guna klarifikasi agar tidak ada asumsi Pemdes Gerbo terlibat dugaan jual sapi hibah pemerintah.
Kepala Desa Gerbo Sutrisno mengatakan, kemarin kami sudah mendatangi ketua kelompok H kandar menanyakan perihal tersebut.
"bersama Kasun Kejoren dan humas polres pasuruan pak bambang menayakan perihal tersebut ke ketua kelompok H Kandar," Katanya saat ditemui di kantornya.
Kendati begitu, Kades Gerbo tidak menyebut secara detail apa yang sebenarnya terjadi soal dugaan jual sapi hibah pemerintah yang menimpah pokmas yang diketuai H Kandar tersebut.
Terpisah, Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Bambang Sugeng Hariyadi mengungkapkan, ia ikut Kades Gerbo menemui H Kandar di rumahnya untuk mempertanyakan dugaan jual sapi hibah pemerintah.
"Ketua kelompok mengakui kalau sapi dijual seharga empat puluh delapan juta rupiah" terang iptu bambang.
Sementara itu, salah satu warga yang mengikuti persoalan tersebut sejak awal, N menyampaikan,
Ini yang menjadi aneh, kenapa Kepala desa, dan Kasun serta Humas Polres mendatangi rumah ketua pokmas, seharusnya pemdes gerbo bisa memanggil.
"Aneh ya, harusnya Kades dan Kasun yang memanggil ketua pokmas, tapi ini malah ngajak humas polres mendatangi rumahnya," ujarnya.
Menurut N, kalau Pemdes Gerbo tidak berani atau tidak bernyali mengusut ini, seyogyanya langsung diserahkan ke Dinas terkait hingga penegak hukum.
"Hukum jangan tumpul ke atas, tapi runcing ke bawah, ini menyakiti perasaan publik dengan ekonomi rendah seperti saya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kelompok tani kejoren mendapat bantuan sapi hibah dari pemerintah sejumlah enam ekor sapi, mengaku satu ekor meninggal, dan yang empat ekor di jual laku Rp. 48 juta.
Sisa dua ekor Induk dan anakan, dengan alasan di remajakan karena tidak ada perkembangan, sapi tersebut dijual.
(Arya/Said)