Pasuruan, Potretlensa.com -
Camat Tutur, Kabupaten Pasuruan, Herdwi Kurniawan sewot saat dikirimi video pendek pembangunan pasar Desa Andonosari menggunakan kayu pinus diduga bekas oleh awak media ini.
Ia membalas pesan whatsapp video pendek itu dengan kalimat di pesan whatsapp seperti pembimbing memberi materi ke anak didiknya.
"Edukasi buat sampeyan, mulai kenal ente Cak (Bang), Berita/Informasi yang Ente Sajikan tidak Ada Bukti. Saya sudah bilang Laporkan Kades Ente ke APH Itu baru Jentle," tulis dalam pesannya.
"Jangan jadi orang Tidak Fair, orang gak Nyolong suruh Ngaku/Cari Bukti Nyolong. Orang gak manipulasi suruh cari bukti manipulasi," lanjutnya.
"Ayo kalau punya bukti, laporkan Kades ente. saya sendiri yg akan Kawal, Trim's," balasan pesan dari Camat Tutur Herdwi.
Perilaku merasa lebih pintar dengan diksi 'Edukasi' di awal pesan, tidak sepatutnya dilontarkan pejabat tingkat kecamatan ke awak media.
Semestinya hal tersebut bisa dihindari, sungguh ironis. Pasalnya, negeri ini dikenal dengan masyarakatnya yang santun dengan adat ketimuran yang dipegang teguh.
Awak media yang mengirim video, Suhar mengatakan, hanya mengirim video untuk membagi info perihal kayu pinus diduga bekas di gunakan sebagai salah satu bahan untuk pembangunan pasar desa yang menggunakan anggaran DD tertulis 700jt.
"Saya mengirim video untuk membagi info perihal kayu pinus diduga bekas di gunakan sebagai salah satu bahan untuk pembangunan pasar, pak camat membalas pesan dengan merasa lebih pintar memberi edukasi," kata suhar.
Suhar menyebut, sebelumnya tidak ada pertanyaan menuding atau menuduh hal tidak baik dalam pesan itu.
Kalau hanya membagi info membuat sewot, lanjutnya, jangan jadi pejabat. Bagaimanapun misal ada kesalahan, ketidakteraturan kata, bahkan perbuatan tidak menyenangkan pun semestinya bisa disikapi dengan santun dan santai.
"Di sinilah perlunya sikap lebih dewasa, menghargai, legawa, dan saling menghormati bagi pejabat," ucapnya.
Toh, jika pun terpaksa meluapkan ketidaksukaan atau emosi tatkala ada yang perlu dibenahi, berikan hak jawab seperti seharusnya, bukan sok lebih pintar.
"Kalau mau menanggapi, berikan hak jawab seperti seharusnya. Kalau enggan menanggapi, tidak komentar, bukan sok lebih pintar," ujarnya.
*Said