Pasuruan, Potretlensa.com - Sapi bantuan dari program pokok pikiran (Pokir) tahun 2023 jenis limosin, kandang dan sebuah mesin pencacah rumput (coper) kepada kelompok ternak Dusun Putuk, Desa wonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
Ada yang menarik perhatian saat bantuan di serahkan ke perorangan, karena biasanya bantuan tersebut dibagikan untuk kelompok ternak, dan lebih aneh lagi yang mendapat itu lingkaran satu keluarga mulai dari anak hingga keponakan.
Informasi yang dihimpun, dari enam ekor sapi limusin itu yang tiga ekor sudah berubah jadi sapi biasa, dengan alasan sulit perkembanganya, padahal di jual.
Media potretlensa.com menelusuri untuk mengetahui kebenaranya, salah seorang penerima, Satip, mendapatkan dua ekor sapi limosin, kandang dan mesin pencacah rumput, di cek ke dalam kandang sapi sudah bukan limosin lagi tetapi sudah berganti wujud sapi perah biasa dan kandang hanya di bangun asal jadi tidak sesuai dengan anggaran.
Saat ditanya perihal mendapat bantuan dari mana, mengajukan lewat apa, dan diberikan ke siapa saja.
Satip mengaku, mendapat bantuan dari Bu Lilik dari jakarta juga sudah datang kesini, dan pengajuan lewat kelompok ternak.
"Informasi itu saya baca di tembok, dan bantuan sudah saya salurkan ke lima orang kelompok, untuk kandang saya tidak tau berapa nilainya, taunya di garap ini," Jelas Satip.
Yang mendapatkan itu satu keluarga mulai dari Satip ketua kelompok ternak, P anak dari satip, B keponakanya, dan G juga keponakan.
Bambang yang juga selaku kepala dusun menyebut, mendapatkan dua ekor sapi limosin seraya memperlihatkan sapinya.
"Iya saya dapat dua ekor sapi limusin, masih asli belum berubah, bantuan ini datang katanya dari dinas," ucap Bambang.
Sementara, Kepala desa wonosari Herlambang mengatakan, dirinya tidak tahu karena tidak pernah tau soal bantuan tersebut.
"Saya harus jawab apa mas, wong saya tidak tau sama sekali. Kalau memang ada bantuan paling tidak desa di beri tahu, dan kalau mau mengajukan bantuan juga di beri tahu, tapi soal ini tidak sama sekali, tahunya ya dari sampean ini," terang kades Wonosari Herlambang.
Disisi lain, Miftah Humas Pro-Gib menyoroti kasus sapi bantuan yang di buat bancakan satu keluarga ini, kalau memang ada kejanggalan dalam penanganan maka kami akan menindak lanjuti untuk pelaporan.
Bantuan ini terkesan di monopoli sendiri, kalau memang yang mendapat itu kelompok seyogyanya di bagi sebanyak jumlah kelompok tersebut, ini malah dirawat sendiri.
"Sepatutnya harus tau nama kelompok ternaknya apa, anggotanya berapa sesuai badan hukumnya, patut di sayangkan nilai uang negara yang di keluarkan harus jelas tepat dan terarah, apakah ini cuma sebatas penutup dari orang yang berkepentingan untuk pengelabuhan semata?," tegasnya.
*TIM