Pasuruan, potretlensa.com - Kendati hujan sesekali sudah mengguyur sejumlah titik, tetapi Pemkab Pasuruan belum mencabut status kekeringan.
Hal tersebut dikarenakan masih ada desa-desa yang membutuhkan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Andriyanto mengatakan, Krisis air bersih masih saja terjadi. Buktinya, droping air bersih ke puluhan desa yang alami kekeringan masih terus dilakukan hingga kemarin.
"Walaupun sekarang sudah masuk penghujan, tapi status kekeringan belum kami cabut," kata Andri saat meninjau Sungai Kebonsari di wilayah Kecamatan Gempol, Rabu (29/11/2023) lalu.
PJ Bupati mengungkapkan, BPBD Kabupaten Pasuruan selalu on call apabila ada desa-desa yang membutuhkan pasokan air bersih.
"Dropping air bersih tak seintens seperti saat puncak kekeringan kemarin, Tapi dropping air bersih masih kami lakukan. Bahkan kalau ada laporan, akan langsung ditindaklanjuti," ungkapnya.
Diketahui, setidaknya 22 desa di Kabupaten Pasuruan masih dilanda krisis air bersih. Puluhan desa yang dilanda kekeringan itu, tersebar di enam kecamatan. Yakni, Kecamatan Gempol, Winongan, Lumbang, Pasrepan, Lekok, dan Kejayan.
Untuk wilayah Kecamatan Gempol, krisis air mendera Desa Wonosunyo. Sedangkan di Kecamatan Winongan, yakni Desa Jeladri, Kedungrejo, dan Sumberejo. Dan Kecamatan Lumbang, ada di Desa Lumbang, Watulumbung, Cukurguling, Karangjati, dan Pancur.
Untuk Kecamatan Pasrepan, ada Desa Mangguan, Ngantungan, Sibon, Desa Petung, Desa Pasrepan, Klakah, dan Sapulante.
Sedangkan di Kecamatan Lekok, yakni Pasinan dan Balunganyar, Semedusari, dan Wates. Lalu, di Kecamatan Kejayan ada Desa Kedungpengaron dan Ambal-Ambil.
Dari jumlah tersebut, beberapa sumber air di desa-desa tersebut sudah keluar air, meski masih belum banyak.
Andri menyampaikan, Ada yang sumber air nya mulai keluar, tapi tidak banyak. Karena mungkin hujan tidak turun setiap hari, Untuk tahun 2024 mendatang, Pemkab Pasuruan menargetkan sudah tidak ada lagi desa-desa di Kabupaten Pasuruan yang kekeringan.
Lebih lanjut, Ia membeberkan, bahwa banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari pengeboran, pipanisasi atau pembangunan embung.
"Semangat kita di tahun 2024 sudah tidak ada lagi desa yang kekeringan. Mungkin dengan pengeboran air, ya pipanisasi, kalau nggak bisa ya pembangunan embung yang diperbanyak. Seperti hari ini ada bantuan sumur bor dari Asosiasi Perumahan dan Permukiman," paparnya.(Arya)